Pikat Wisatawan Manca Negara, Rembangan Ada Jejak Soekarno dan Pesona Tropis

 



        hotel rembangan kab. jember
Prioritasonline.com.Jember.
Rembangan adalah salah satu destinasi wisata Heritage yang ada di Kabupaten Jember tepat di lereng Gunung Argopuro, sekitar 12 kilometer dari pusat Kota Jember.
Wisata legendaris yang tak pernah kehilangan pesonanya, Suasana sejuk khas pegunungan, udara bersih, dan panorama hijau yang membentang sejauh mata memandang membuat siapa pun betah berlama-lama di tempat ini. Namun, di balik keindahan alamnya, tersimpan kisah bersejarah yang menautkan Rembangan dengan Presiden pertama Republik Indonesia, Ir. Soekarno.
Tak banyak yang tahu, Hotel Rembangan pernah menjadi tempat singgah Sang Proklamator. Kamar Melati Nomor 1, yang terletak di lantai dua hotel, menjadi saksi bisu kehadiran Bung Karno di Jember. Dari balkon kamarnya, Soekarno kerap menikmati hamparan lanskap kota sambil menghisap cerutu, sebuah kebiasaan yang dikenal sebagai momen refleksi sang pemimpin bangsa.
Perlu diketahui hingga kini, kamar tersebut masih terawat dengan apik. Dinding kayu jati, lampu dinding klasik, hingga ranjang tua yang pernah menjadi tempat tidur Bung Karno tetap dipertahankan keasliannya. “Desainnya kami pertahankan sebagai bentuk penghormatan terhadap nilai sejarah yang melekat di sini,” ujar Ichwan Aziz, Staf Hotel Rembangan, saat ditemui pada Selasa (14/10/2025).


Hotel Rembangan  memang dibangun pada tahun 1937 oleh Mr. Hofstide, seorang pengawas perkebunan kopi dan kakao pada masa kolonial Belanda. Awalnya, kawasan ini diperuntukkan bagi para pengawas perkebunan sebagai tempat beristirahat dan bersantai. Setelah Indonesia merdeka, Rembangan dikelola oleh Pemerintah Kabupaten Jember dan menjadi salah satu aset wisata bersejarah daerah.

Kini, upaya untuk menghidupkan kembali aura historis Rembangan terus dilakukan. Pihak pengelola bersama Dinas Pariwisata Kabupaten Jember berkolaborasi untuk memperkuat branding wisata berbasis sejarah. “Kami memasang infografis sejarah di beberapa titik strategis, memproduksi banner informatif, dan aktif melakukan promosi di media sosial serta menggandeng influencer,” jelas Ichwan.

Meski dampak promosi digital belum sepenuhnya signifikan, tren kunjungan wisatawan menunjukkan peningkatan perlahan. Saat ini, sekitar 70 persen tamu hotel merupakan rombongan kegiatan pemerintahan dan CSR, sementara tamu umum masih bertumbuh. Tantangan terbesar, lanjut Ichwan, adalah akses jalan menuju lokasi yang masih perlu perbaikan agar wisatawan lebih mudah berkunjung.

Selain menawarkan sejarah, Rembangan juga memperkaya pengalaman wisata melalui berbagai fasilitas, mulai dari kolam renang berair pegunungan, lapangan tenis, aula pertemuan, camping ground, hingga agrowisata buah naga, kopi, durian, dan bunga krisan yang bisa dipetik langsung oleh pengunjung.

Namun yang membuat Rembangan benar-benar istimewa bukan hanya sejarah atau alamnya, melainkan kesan yang ditinggalkan pada para pengunjung. Salah satunya datang dari Balqis, wisatawan asal Belanda yang terpikat oleh pesona Rembangan.

“Pemandangannya luar biasa. Kalau di Belanda ada Volendam, di sini rasanya seperti versi tropisnya. Sejuk, tenang, dan sangat menarik,” ungkap Balqis.

Perempuan yang telah 43 tahun tinggal di Negeri Kincir Angin itu mengaku baru pertama kali datang ke Jember. Ia mengaku terkesan dengan atmosfer alami dan keramahan masyarakatnya.

“Kalau di Belanda pemandangannya laut dan danau, tapi di sini lebih alami. Udara segar, suasana tenang, dan orang-orangnya ramah. Saya suka sekali,” ungkapnya.

Balqis bahkan berencana untuk kembali tahun depan, kali ini dengan menginap langsung di kamar Rembangan.

“Insyaallah, saya ingin menginap di sini. Tempatnya indah dan bersejarah, sangat berkesan,” katanya.

Rembangan seolah menyatukan dua dimensi yaitu sejarah yang hidup dan alam yang menenangkan. Di tempat inilah, wisatawan tidak hanya menikmati panorama pegunungan, tetapi juga menelusuri jejak seorang tokoh besar yang pernah menginspirasi bangsa.

Sebagaimana aroma cerutu Bung Karno yang pernah menembus udara sejuk Rembangan puluhan tahun silam, warisan sejarah itu kini kembali mengingatkan bahwa di setiap sudut Jember, ada kisah yang patut dirawat dan disampaikan kembali pada dunia. Pungkasnya.pewarta (M.hoLil)

Post a Comment

0 Comments