Menekan Angka Stunting Kabupaten Jember, Berikan Gizi yang Cukup Kepada Anak Dibawah Umur Dua Tahun





Asisten 1 Hadi Mulyono Mewakili Blt Bupati Jember Drs.Kh.A Muqit Arief.

Prioritasonline.com.Jember.
Pemerintah berupaya keras dalam mengurangi kasus stunting, untuk itu diperlukan kerja sama semua pihak yang terkait. Tidak terkecuali peran serta si ibu itu sendiri.

Apa itu stunting ? Bagi yang belum familiar dengan kondisi ini, stunting adalah gangguan tumbuh kembang yang menyebabkan anak memiliki postur pendek, jauh dari rata-rata anak diusiah sepantaran.

Dalam hal penurunan angka stunting, Kabupaten Jember bisa dibilang luar biasa. Karena di tahun 2019 mampu menurunkan angka stunting menjadi 11,8% dari 30% lebih angka stunting di Kabupaten Jember.

Tentu hal ini sangatlah menggembirakan karena pemerintah daerah berhasil menekan angka stunting, hal ini pula sesuai harapan pemerintah pusat untuk mewujudkan generasi sehat dan cerdas.

Asisten I Sekretariat Daerah 
Hadi Mulyono
mewakili Plt Bupati Jember Drs.KH. Muqit Arief mengatakan, angka kasus stunting Kabupaten Jember di tahun 2019 mengalami penurunan.
Asupan gizi sangat dibutuhkan oleh anak dibawah umur dua tahun (baduta), hal ini untuk menekan angka stunting di Kabupaten Jember.

Pernyataan diatas, disampaikan secara tertulis oleh Plt Bupati Jember Drs KH Abdul Muqit Arief dan dibacakan oleh Hadi Mulyono, saat membuka kegiatan closing ceremony pelaksanaan program baduta 2.0 di Aula PB Sudirman Pemkab Jember. 

“Memang tidak mudah untuk merubah perilaku ibu atau pengasuh saat memberikan makanan kepada anak terutama usia dibawah dua tahun, ini perlu diperhatikan agar anak bisa tumbuh normal dan terhindar dari stunting,” tutur Hadi Mulyono.(30/11/2020)

Turut hadir dalam acara tersebut, Sri Rahayu dari Global Alliance Improve for Nutrition (GAIN) Kabupaten Jember. Menurutnya asupan gizi kepada anak dimulai saat memasuki 1000 hari pertama kelahiran (HPK).

“Jadi pemberian gizi itu jangan sampai terlambat dan melampaui 1000 HPK agar anak tidak mudah terinfeksi oleh virus, selain itu perkembangan anak menjadi lamban atau tidak normal dan akan mengalami stunting atau kerdil,” tutup Sri. (Lil)

Post a Comment

0 Comments