Dengan
Normalisasi sungai
Prioritasonline.com.Jember.
Hujan turun dengan intensitas tinggi menyebabkan banjir dibeberapa tempat, seperti halnya yang terjadi di kecamatan Sumberbaru.
Untuk meminimalisir banjir di Kecamatan Sumberbaru yang terjadi setiap hujan turun, Pemerintah Kabupaten Jember mengambil langka dengan melakukan normalisasi sungai.
Bupati Jember dr. Hj. Faida MMR. Mengatakan,
“Normalisasi ini diharapkan dapat mengurangi banjir yang berdampak pada lahan 50 hektar dan beberapa SD,” katanya. (3/3/2020)
Hal itu disampaikan bupati ketika meninjau warga banjir yang terjadi di Desa Sumberagung, Kecamatan Sumberbaru.
Selain itu, sekolah yang terdampak banjir juga akan direnovasi agar tidak menjadi muara banjir.
Sebelum berkunjung ke rumah warga dan membagikan bantuan, bupati terlebih dulu melakukan rapat koordinasi dengan sejumlah pihak maupun pejabat setempat.
Bersama Dandim 0824, Letkol Inf. La Ode M Nurdin, rapat koordinasi dengan tim BPBD Kabupaten Jember bertempat di balai Desa Sumberagung, Kecamatan Sumberbaru.
Selain menyapa dan menghibur warga, bupati dan dandim memberikan bantuan kepada warga.
Bupati menilai, banjir yang terjadi di empat dusun tersebut akibat kurangnya irigasi. Sementara sungai yang ada perlu normalisasi.
Bupati menyampaikan bahwa kelompok tani setempat termasuk prioritas untuk mendapatkan subsidi asuransi petani.
“Supaya risiko alam seperti ini, petani bisa terkaver,” jelasnya. Program tersebut, masih terang bupati, telah dianggarkan pada tahun ini.
Untuk daerah korban banjir, bupati mendorong agar mendapatkan prioritas bantuan bibit sesuai dengan komoditas tanaman.
Bagi bupati, kunjungannya ke rumah-rumah warga menjadi bagian dari upaya meringankan beban mereka dan menghibur warga. “Sehingga mereka tidak merasa sendiri melalui masa-masa banjir ini,” ungkapnya.
Merespon banjir yang terjadi di desa tersebut, bupati menegaskan telah mendirikan dapur umum sejak Senin, 02 Maret 2020. Bantuan lainnya berupa alat masak, sandang, sembako juga tikar dan bantuan dari Provinsi Jatim.
Data warga yang terdampak sebanyak 1.178 kepala keluarga atau kurang lebih 3.500 jiwa.
“Masih kita lengkapi untuk kebutuhan ibu hamil, lansia dan balita, termasuk yang sakit,” imbuh bupati. (Lil)


0 Comments